,

Rangkuman Materi Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Puisi

22.06



Rangkuman Materi Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Puisi

              Puisi dapat didefinisikan sebagai jenis Bahasa yang menyampaikan pesannya dengan kata – kata yang lebih padat makna daripada Bahasa biasa. Bahasa biasa lazimnya dipakai untuk mengomunikasikan informasi atau dapat dikatakan sebagai Bahasa praktis. Sebaliknya, puisi sebagai suatu karya sastra bukan mengomunikasikan informasi, melainkan cipta sastra membawakan semacam rasa dan persepsi tentang kehidupan.

belajar singkat
pixabay


            Tujuan dari puisi sendiri adalah untuk memperluas dan mempertajam kontak-kontak kita dengan pengalaman. Puisi diciptakan untuk memenuhi kebutuhan batin supaya hidup lebih bermakna. Pembuatnya pun dengan kesadaran penuh ingin mengetahui pengalaman orang lain serta memahami lebih baik lagi pengalaman kita sendiri. Puisi dibangun dengan unsur-unsur berikut.

a.     Tema dan makna
Tema merupakan menjadi sesuatu yang menjadi pokok permasalahan bagi penyair. Untuk memahami sebuah tema puisi, kita hendaknya membaca puisi tersebut berulang ulang dan asampai mendapatkan informasi yang terkandung di dalamnya.

Kita juga harus memperhatikan dan menjelajahi makna kata yang terkandung dalam puisi tersebut. Tidak cukup jika hanya mendapatkan makna lugas yang tersurat dalam puisi. Kita pun mesti memahami makna yang tersirat, kedua makna kata itu merupakan pintu masuk memahami makna utuh sebuah puisi.
Pengungkapan dalam puisi yang acuan maknanya bersifat indrawi disebut citraan. Citraan perlu juga untuk dipahami dalam rangka memaknai puisi secara menyeluruh ada beberapa citraan yang digunakan oleh para penyair  berdasarkan pencitraan indranya terhadap objek.

Berikut ini jenis citraan dan contohnya dalam puisi.
1)      Citraan perasa
Betapa dinginnya air sungai
Dinginnya! Dinginnya!
2)     Citraan visual
Hai, anak!
Jangan bersandar pula di pohon
3)    Citraan gerak
Di luar angina berputar-putar
Si anak meraba puggung dan tengkuknya
Matanya bergejolak dan giginya bergemeletuk
4)    Citraan pendegaran
Sebuah bel kecil bergemerincing di jendela
Di bulan juni
Berkeliling sepi

b.     Rasa
Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang dikandung dalam puisi. Rasa merupakan dunia emosional yang terdapat dalam puisi. Hubungan penyair terhadap permasalahan tercermin dalam suasana puisi. Sikap ini akan menumbuhkan kesan tertentu, antara lain haru, murung, ceria, heroic dan putus asa.

c.      Nada
Nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca. Bagaimanakah penyair menyikapi pembaca dalam karyanya? Apakah itu doktriner, menghakimi, menggurui, menghasut, atau menyindir? Semua itu dipengaruhi tempat lahirnya puisi tersebut.

d.     Amanat, tujuan, dan maksud
Amanat adalah sesuatu yang menjadi tujuan sang penyair atau efek tertentu yang didambakan penyair.

            Gambaran puisi yang telah dijelaskan merupakan ciri puisi modern atau puisi bebas. Pada puisi modern, kita mengenal pantun dan syair yang merupakan bentuk puisi lama. Puisi lama ini memiliki ciri – ciri keterikatan yang lebih tegas dan jelas. Unsur pengikat tersebut didasarkan pada rima, irama, jumlah suku kata dalam satu baris, dan jumlah baris dalam satu bait.

Nah itulah rangkuman materi singkat mengenai unsur intrinsic puisi. Semoga bermanfaat dan terus belajar.

You Might Also Like

0 komentar

SUBSCRIBE NEWSLETTER

Get an email of every new post! We'll never share your address.

Popular Posts

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog Archive